setiap sesi kami harus bekerja kelompok dan melakukan diskusi, di pagi hari kami melakukan pelatihan fisik, selama 2 hari berturut-turut kami harus lari pagi jam 5 pagi, mengelilingi desa tempat kami menginap sekiutar 3 km jauhnya... cuaca saat itu sangat dingin karena hujan, dan jalanan juga basah, hari pertama kami lari perorangan dan hari kedua kami lari secara berkelompok.. saat itu trainernya sempat meminta saya untuk tidak memaksakan diri untuk ikut berlari, kami memang tidak dipaksakan utk berlari bagi yang tidak siap kami boleh untuk tidak ikut... tetapi saat itu saya hanya berkata bahwa saya tidak mau hanya menjadi penonton saya akan ikut berlari, ternyata didalam moment tersebut saya menemukan falsafah yang sangat saya pengang kuat ... saat saya berlari karena jalanan licin dan juga karena kelelahan ( jalanannya naik turun atau berbukit-bukit ) saya jatuh beberapa kali, tetapi saya kembali bangkut dan meneruskan lari saya, bahkan bebrapa teman dan trainer meminta saya untuk menyerah jika saya tidak kuat tetapi saaat itu saya tidak mau menyerah saya menbayangkan diri saya sedang mengejar impian saya sehingga saya harus berlari terus dan terus dan jika saya capai maka saya akan berjalan sejenak mengambil nafas dalam-dalam kembali dan melanjutkan perjalanan saya.. Puji Tuhan 2 hari berturut-turut saya berhasil sampai di garis finish ... walaupun saya selalu menjadi yang paling akhir, tetapi bagi saya... saya adalah pemenangnya, karena saya bisa menyelesaikan perjalanan saya dan saya tidak menyerah... pengalaman ini menjadi kekuatan untuk saya terus melanjutkan perjalanan kehidupan saya.. terkadang hidup itu penuh dengan jalanan yang licin dan berbukit-bukit, kita bisa merasa lemah, lelah dan ingin berhenti tetapi ambilah waktu sejenak untuk beristirahan, tariklah nafas yang dalam dan ambil kekuatan dari Tuhan makan kita bisa kembali melanjutkan perjalanan ini dengan kekuatan yang baru sehingga kita bisa sampai pada tujuan kita..
