Cuplikan masa kecil

Hari menjelang malam, tetapi kakak beradik itu tidak beranjak dari bangku yang berada di sebuah tempat pelatihan ABRI di Secapa, Bandung. Dari bangku itu mereka bisa melihat keindahan kota bandung, kerlap-kerlip lampu yang bersinar begitu indah. Malam itu seperti biasanya mereka menunggu kedatangan sang ayah yang datang dari jakarta. Ya ayah mereka dinas di jakarta dan setiap seminggu sekali baru kembali ke bandung. Tampak dari kejauhan sebuah pespa tua datang. Dan kaka beradik itu menyambut kedatangannya dengan sukacita, si sulung menggendong si bungsu menghampiri sang ayah, jumlah mereka 5 bersaudara. Betapa bahagianya mereka saat bertemu, saling peluk cium menghantarkan kerinduan di hati. Si bungsu dinaikkan di atas kursi vespa tersebut sedangkan ke 4 kakaknya sambil berlarian kecil mengikuti laju vespa itu menuju rumah mereka. Dari kejauhan seorang Ibu sudah menanti kedatangan sang ayah dan juga anak-anaknya.
“apakah ayah capai..”. istirahatlah sejenak..
“ayah ini minumannya .. minumlah..”, ujar si sulung.
Sang ayah duduk di kursi anak ke 2 dan ke 3 siap memijat kaki sang ayah yang lelah, dan sibungsu dan pengais bungsu duduk dengan tenang di samping sang ayah. Suasana begitu nyaman dan penuh kebahagiaan.
Kebahagiaan bukan karena banyaknya harta dan juga terpenuhinya semua kebutuhan.. tetapi kebahagiaan adalah saat dimana cinta yang tulus hadir..



27 Mei 2010