Seperti biasa saya akan berangkat ke kampus, saya ingat benar hari itu hari Jumat, dan saya akan mengikuti kebaktian Jumat di kampus. Saat kuliah saya kost, dan kebetulan letak kost saya di belakang stasiun UI. Ketika saya keluar dari tempat kost otomatis saya melewati stasiun UI , dan saat melewati stasiun itu saya merasa ada seorang pria yang memperhatikan saya, dan mengikuti saya, mulai dari stasiun, naik bis kuning (bis yang mengantarkan para mahasiwa/mahasiswi untuk ke kampus masing-masing) bahkan ketika saya sampai di kampus, orang tersebut masih saja mengikuti saya. Ada perasaan takut ketika orang tersebut masih saja mengikuti saya. Saya semakin mempercepat langkah saya bahkan sedikit berlari kecil, tetapi orang tersebut terus mengikuti saya bahkan mengejar saya, sampai akhirnya dia berhasil menghadang langkah saya, saya sempat terkejut dan takut. Tetapi dengan senyum ramahnya tiba-tiba saja dia menjulurkan tangannya, pria tersebut menanyakan nama saya dan kemudian dia mengucapkan terimakasih. Saya terkejut luar biasa ketika dia mengucapkan kata-kata tersebut, lalu saya bertanya mengapa dia mengucapkan terima kasih kepada saya? Saya memang tidak mengenal dia, dan ini adalah pertemuan pertama saya dengan orang itu.
Perkataan orang tersebut membuat saya terkejut karena dia berkata bahwa saya telah mengubah kehidupan dia, khususnya cara dia memandang kehidupan. Ketika melihat saya di stasiun dia kagum kepada saya karena itu dia mengikuti saya sampai kampus. Dia melihat saya sebagai pribadi yang tegar karena keterbatasan fisik yang saya miliki saya bisa hidup dengan normal, menikmati hidup dan seperti tidak ada masalah sama sekali. Hal ini sangat menggugah hatinya karena saat itu dia dalam kebimbangan bahkan hendak mengambil keputusan yang salah dengan mengakhiri hidupnya, karena itu dia mengucapkan terimakasih kepada saya. Kejadian itu hampir saja terlupakan, saya bersyukur Tuhan mengingatkan saya kembali sehingga akhirnya saya memutuskan untuk menerima tawaran untuk sharing di acara converence Allianz perusahaan tempat saya bekerja. Saat saya sharing hal ini dapat menginspirasi banyak orang. Dan ternyata ketika saya berbicara di hadapan hampir 700 orang sales force allianz, mereka semua sangat terinspirasi dengan kehidupan saya. Banyak di antara mereka yang menghampiri saya dan mengucapkan terimakasih. Saat itu saya kaget sekali dengan reaksi mereka, ternyata mereka sangat termotivasi dengan proses kehidupan yang saya jalani, walaupun saya memiliki keterbatasan fisik, tetapi saya tetap memiliki semangat untuk terus berjuang dan meraih mimpi-mimpi saya.
Dengan visi inilah saya menjalani kehidupan, Visi itu sendiri bagi saya adalah sebuah gambaran yang menjadi dasar kehidupan apa yang ingin saya jalani ke depan, di mana gambaran ini menjadi bagian dalam diri saya, pikiran saya, perkataan saya, dalam alam bawah sadar saya, tindakan-tindakan saya, dan juga merupakan bagian dari jati diri saya. Seperti apa saya mau hidup, semuanya tergantung dari visi yang saya miliki, karena visi inilah yang akhirnya akan mendorong saya untuk bergerak, dan pada akhirnya nama Tuhan yang dipermuliakan.